tag:blogger.com,1999:blog-38499625835181451612024-03-05T09:34:50.035-08:00Ngawi ExoticAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/05425313987130915317noreply@blogger.comBlogger3125tag:blogger.com,1999:blog-3849962583518145161.post-11013693858347092162013-03-31T19:31:00.004-07:002013-03-31T19:31:46.080-07:00Letak Geografis Kabupaten Ngawi<div style="text-align: justify;">
Letak Geografis<br /><br />PROFIL KABUPATEN NGAWI<br /><br />Kabupaten Ngawi terletak di wilayah barat Propinsi Jawa Timur yang berbatasan langsung dengan Propinsi Jawa Tengah. Luas wilayah Kabupaten Ngawi adalah 1.298,58 km2, di mana sekitar 40 persen atau sekitar 506,6 km2 berupa lahan sawah. Secara administrasi wilayah ini terbagi ke dalam 17 kecamatan dan 217 desa, dimana 4 dari 217 desa tersebut adalah kelurahan. Pada tahun 2004 berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) wilayah Kabupaten Ngawi terbagi ke dalam 19 kecamatan, namun karena prasaranan administrasi di kedua kecamatan baru belum terbentuk maka dalam publikasi ini masih menggunakan Perda yang lama. Secara geografis Kabupaten Ngawi terletak pada posisi 7o21’-7o31’ Lintang Selatan dan 110o10’-111o40’ Bujur Timur.<br /><br />Topografi wilayah ini adalah berupa dataran tinggi dan tanah datar. Tercatat 4 kecamatan terletak pada dataran tinggi yaitu Sine, Ngrambe, Jogorogo dan Kendal yang terletak di kaki Gunung Lawu. Batas wilayah Kabupaten Ngawi adalah sebagai berikut:<br /><br /> Sebelah Utara : Kabupaten Grobogan, Kabupaten Blora (Propinsi Jawa Tengah) dan Kabupaten Bojonegoro.<br /> Sebelah Timur : Kabupaten Madiun.<br /> Sebelah Selatan : Kabupaten Madiun dan Kabupaten Magetan.<br /> Sebelah Barat : Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Sragen (Propinsi Jawa Tengah).</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/05425313987130915317noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3849962583518145161.post-68707621040020730612013-03-31T19:29:00.003-07:002013-03-31T19:29:45.375-07:00Lambang Kabupaten Ngawi Jawa Timur<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHiilePBRYPGM3TW0ogPxMBDuGkQIYvOvifol820KLIufAl-IFlC5Ubwwi0VrhdXBFueoRGav6gL8Aneqzc9avYynspCk5Q8U0GrYijj67SyyCeEMTWUXsphBKmul9wqPonY795eg12yA/s1600/Lambang+Kabupaten+Ngawi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Lambang Kabupaten Ngawi Jawa Timur" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHiilePBRYPGM3TW0ogPxMBDuGkQIYvOvifol820KLIufAl-IFlC5Ubwwi0VrhdXBFueoRGav6gL8Aneqzc9avYynspCk5Q8U0GrYijj67SyyCeEMTWUXsphBKmul9wqPonY795eg12yA/s1600/Lambang+Kabupaten+Ngawi.jpg" title="Lambang Kabupaten Ngawi Jawa Timur" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Lambang Kabupaten Ngawi</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Lambang Daerah Kabupaten Ngawi ditetapkan Berdasarkan Peraturan Daerah No. 7 Tahun 1968 pada tanggal 24 Juli 1968.<br /><br />Artikulasi Warna dan Gambar :<br /><br />I. Warna :<br /><br /> Warna Putih artinya : Kesucian<br /> Warna Kuning artinya : Kemasyhuran<br /> Warna Merah artinya : Patriotik, Kebranian<br /> Warna Hijau artinya : Kemakmuran<br /> Warna Hitam artinya : Stabilitas, Ketangguhan<br /><br /> II. Gambar :<br /><br />1) Bintang bersudut lima :<br /> Melambangkan pancaran Berketuhanan Yang Maha Esa.<br />2) Api yang menyala dengan lidahnya lima buah berwarna kuning dan bertepi merah :<br />Melambangkan pancaran semangat Pancasila yang senantiasa menerangi dan menjiwai penghidupan dan perjuangan Daerah Kabupaten Ngawi.<br />3) Sebuah tulang batok kepala dan tulang paha berwearna kuning didalam lingkaran berwarna merah terletak ditengah-tengan lambang :<br />Melambangkan bahwa nama Ngawi dikenal dan dicatat dalam dunia keilmuan arkeologi dengan diketemukannya sebuah tulang batok kepala dan tulang paha dari mahkul purba Pithecanthropus Erectus pada tahun 1891 oleh Dr.Eugene Dubois di desa Trinil Kecamatan Kedunggalar Kabupaten Ngawi.<br />4) Garis lebar melintang berlekuk-lekuk dan bergelombang bagian atas berwarna putih dan yang bawah berwarna kuning, dari sebelah kiri menuju ketengah dan dari sebelah kanan menuju ketengah lalu bertemu menjadi satu :<br />Melambangkan bahwa Ibu Kota daerah Kabupaten Ngawi terletak didaerah pertemuan dua buah sungai (bengawan Solo berwarna putih dan Bengawan Madiun berwarna kuning).<br />5) Kelompok pepohonan berwarna hijau :<br />Melambangkan bahwa daerah Kabupaten Ngawi dikenal dengan daerah hutan jati yang memberikan hasil kemakmuran.<br />6) Tulisan NGAWI terletak pada dasar berwarna putih bagian kanan dan kiri berlekuk dan melengkung di bagian tengahnya :<br />Melambangkan Wilayah Daerah Kabupaten Ngawi terdiri daerah pegunungan (kendeng) dan lereng Gunung (lawu) serta dataran rendah.<br />7) Padi dan Kapas berwarna kuning dan putih di bagian samping kanan dan kiri dari kedua sudut bintang:<br />Melambangkan bahwa berkat ketaqwaan kepada Alloh SWT membawa masyarakat Kabupaten Ngawi kepada ketahanan dan kesempurnaan di bidang pangan, sandang bagi kemakmuran yang adil dan merata.<br />8) Perisai sebagai latar belakang dari lambang berwarna hitam dan bertepi merah dengan didalamnya terdapat padi dan kapas masing-masing berjumlah tujuh belas, pohon jati berjumlah delapan batang dan lekuk daun jati berjumlah empat puluh lima ;<br />Melambangkan semangat pertahan yang patriotic bagi ketangguhan dan stabilitas Daerah Kabupaten Ngawi yang merupakan bagian dari Negara Republik Indonesia</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/05425313987130915317noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3849962583518145161.post-67700565185949984932013-03-31T19:23:00.000-07:002013-03-31T19:23:16.445-07:00Sejarah Kabupaten Ngawi Jawa Timur<div style="text-align: justify;">
SEJARAH NGAWI<br /><br /> ASAL USUL NAMA NGAWI<br /><br />Ngawi berasal dari kata “AWI” yang artinya bambu yang selanjutnya mendapat tambahan huruf sengau “Ng” menjadi “NGAWI” . Seperti halnya dengan nama-nama di daerah-daerah lain yang banyak sekali nama-nama tempat (desa) yang di kaitkan dengan nama tumbuh-tumbuhan. Seperti Ngawi menunjukkan suatu tempat yang di sekitar pinggir Bengawan Solo dan Bengawan Madiun yang banyak ditumbuhi bambu.<br /><br /> SEJARAH HARI JADI NGAWI<br /><br />Penelusuran Hari jadi Ngawi dimulai dari tahun 1975, dengan dikeluarkannya SK Bupati KDH Tk. II Ngawi Nomor Sek. 13/7/Drh, tanggal 27 Oktober 1975 dan nomor Sek 13/3/Drh, tanggal 21 April 1976. Ketua Panitia Penelitian atau penelusuran yang di ketuai oleh DPRD Kabupaten Dati Ii Ngawi. Dalam penelitian banyak ditemui kesulitan-kesulitan terutamanarasumber atau para tokoh-tokoh masayarakat, namun mereka tetap melakukan penelitian lewat sejarah, peninggalalan purbakala dan dokumen-dokumen kuno.<br /><br />Didalam kegiatan penelusuran tersebut dengan melalui proses sesuai dengan hasil sebagai berikut ;<br /><br /> Pada tanggal 31 Agustus 1830, pernah ditetapkan sebagai Hari Jadi Ngawi dengna Surat Keputusan DPRD Kabupoaten Dati II Ngawi tanggal 31 Maret 1978, Nomor Sek. 13/25/DPRD, yaitu berkaitan dengan ditetapkan Ngawi sebagai Order Regentschap oleh Pemerintah Hindia Belanda.<br /> Pada tanggal 30 September 1983, dengan Keputusan DPRD Kabupaten Dati II Ngawi nomor 188.170/2/1983, ketetapan diatas diralat dengan alas an bahwa tanggal 31 Agustus 1830 sebagai Hari Jadi Ngawi dianggap kurang Nasionalis, pada tanggal dan bulan tersebut justru dianggap memperingati kekuasaan Pemerintah Hindia Belanda.<br /> Menyadari hal tersebut Pada tanggal 13 Desember 1983 dengan Surat Keputusan Bupati KDH Tk. II Ngawi nomor 143 tahun 1983, dibentuk Panitia/Tim Penelusuran dan penulisan Sejarah Ngawi yang diktuai oleh Drs. Bapak MOESTOFA.<br /> Pada tanggal 14 Oktober di sarangan telah melaksanakan simposium membahas Hari Jadi Ngawi oleh Bapak MM.Soekarto<br /><br />K, Atmodjo dan Bapak MM. Soehardjo Hatmosoeprobo dengan hasil symposium tersebut menetapkan ;<br /><br /> Menerima hasil penelusuran Bapak Soehardjo Hatmosoeprobo tentang Piagam Sultan Hamengku Buwono tanggal 2 Jumadilawal 1756 Aj, selanjutkan menetapkan bahwa pada tanggal 10 Nopember 1828 M, Ngawi ditetapkan sebagai daerah Narawita (pelungguh) Bupati Wedono Monco Negoro Wetan. Peristiwa tersebut merupakan bagian dari perjalanan Sejarah Ngawi pada jaman kekuasaan Sultan Hamengku Buwono.<br /> Menerima hasil penelitian Bapak MM. Soekarto K. Atmodjo tentang Prasasti Canggu tahun 1280 Saka pada masa pemerintahan Majapahit di bawah Raja Hayam Wuruk. Selanjutmya menetapkan bahwa pada tanggal 7 Juli 1358 M, Ngawi ditetapkan sebagai Naditirapradesa (daerah penambangan) dan daerah swatantra. Peristiwa tersebut merupakan Hari Jadi Ngawi sepanjang belum diketahui data baru yang lebih tua.<br /><br />Melalui Surat Keputusan nomor : 188.70/34/1986 tanggal 31 Desember 1986 DPRD Kabupaten Dati II Ngawi telah menyetujui tentang penetapan Hari Jadi Ngawi yaitu pada tanggal 7 Juli 1358 M. Dan ditetapkan dengan Surat Keputusan Bupati KDH Tk. II Ngawi No. 04 Tahun 1987 pada tanggal 14 Januari 1987. Namun Demikian tidak menutup kemungkinan untuk melakukan penelusuran lebih lanjut serta menerima masukan yang berkaitan dengan sejarah Ngawi sebagai penyempurnaan di kemudian hari.</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/05425313987130915317noreply@blogger.com0